Dukuh Ngumbul merupakan dukuh yang terdapat di wilayah Desa Kemasan. Dinamakan Ngumbul karena di wilayah ini terdapat sebuah umbul. Umbul adalah mata air yang muncul dari dalam tanah dan memancar (mumbul) ke luar. Memang dukuh ini terdapat banyak mata air yang muncul di mana-mana sehingga sumur-sumur yang digali di tiap-tiap rumah sangatlah dangkal. Boleh dikata, satu cangkulan pun sudah keluar sumber mata air.
Selain mata air yang relatif ada di mana-mana, Dukuh Ngumbul memiliki kolam yang bermata air cukup besar. Kolam ini konon dibangun pada masa Kerajaan Surakarta Hadiningrat di bawah pemerintahan Raja PB X. Oleh karena itu, monumen yang berupa Umbul Gedhe (istilah masyarakat) pada pintu gerbang masuk arena kolam tersebut ada simbol makutha PB X. Ini dikarenakan umbul tersebut selalu dikunjungi oleh Sinuwun PB X tiap tahun guna mengadakan padusan tiap menjelang bulan puasa. Bahkan tiap 8 tahun sekali, yaitu tiap awal tahun Dal, Keraton Surakarta selalu ngangsu (mengambil air) dari umbul yang diberi nama Umbul Tirtomarta guna perlengkapan dan kelengkapan Upacara Sawindunan. Upacara ini adalah adat tradisi Keraton Surakarta.
Kolam Umbul Tirtomulyo di Dukuh Ngumbul
Sampai sekarang, meski umbul tersebut telah mengalami perubahan bentuk aslinya, namun kenyataannya umbul tersebut masih diyakini mempunyai kekuatan magis. Hal ini dibuktikan masih adanya orang-orang bahkan dari luar daerah yang melakukan tirakat kungkum (berendam dalam air) di kolam tersebut pada malam hari. Cara ini digunakan sebagai sarana terkabulnya do’a atau permohonan. Orang Jawa menyebutnya sebagai sesirih laku kungkum.
Umbul Tirtomulyo sebelum direnovasi
Terlepas dari legenda yang ada, dampak umbul di Dukuh Ngumbul tersebut ternyata mampu menopang kesejahteraan masyarakat terutama dalam hal irigasi pertanian. Di samping itu, air umbul tersebut justru bisa memberi bantuan air minum keluarga yang air di sekitarnya kurang sehat dengan sistem pipanisasi.
Nama Ngumbul merupakan nama yang tepat sesuai dengan banyaknya umbul di daerah ini. Dukuh ini sejak zaman Kolonial Belanda hingga sekarang menjadi Kantor Pusat Pemerintahan Kecamatan Sawit. Dari sinilah awal mula dibentuknya Desa Wisata Kemasan.
Narasumber:
Bp. H. Jamal Ahmadi
Kebanyakan anak2 desa kemasan punya bakat renang alami tanpa harus diajari berkat umbul / kolam2 pemandian yang ada disana....
ReplyDeleteSaya salah satu nya....hehehehe
Di tengah2nya muncul mata air seperti air mancur, sehingga tak diragukan lagi kebersihan airnya yang pasti selalu terganti dg yang baru.
Berenang di Umbul Tirtomulyo sangat menyenangkan....
sekarang renangnya ke kolam baru Dewa Emas. dibuat memang untuk keperluan renang dan disediakan fasilitas yang lengkap.
Delete
ReplyDeleteThanks in support of sharing such a fastidious idea, piece of writing is pleasant, thats why i have read it fully paypal login my account
Aq lairan situ...tp gd d clcp...klo pas maen ksitu rasanya damai
ReplyDelete